Kata Sandang (Artikula) : Pengertian, Fungsi, Contoh

Posted By Anonim on Kamis, 28 September 2017 | 10.42

A. PENGERTIAN KATA SANDANG (ARTIKULA)
Kata Sandang atau artikula adalah kata yang tidak mempunyai makna yang digunakan untuk menjelaskan kata benda (nomina) atau kata tertentu. Kata sandang dapat digunakan untuk mendampingi kata benda dasar ataupun kata benda turunan atau kata tertentu lainnya. Biasanya kata sandang terletak sebelum kata benda yang dijelaskannya. Contoh kata sandang adalah Yang, sang, kaum, para, si, dll. 
Kata Sandang, Artikula, Pengertian Kata Sandang, Contoh Kata Sandang
KATA SANDANG (ARTIKULA)
B. FUNGSI KATA SANDANG (ARTIKULA)
  • Digunakan sebagai gelar, contohnya sang raja, sri sultan, dll.
  • Digunakan untuk menjelaskan orang tunggal atau kelompok tertentu, contohnya, tunggal : sang penulis, kelompok : para wartawan.
  • Untuk menominalkan kata lain (membuat kata lain menjadi kata benda atau frasa benda), contohnya yang mulia (mulia merupakan kata sifat, tetapi dengan tambahan yang didepannya menjadi frasa benda).

C. CIRI – CIRI KATA SANDANG (ARTIKULA)
  • Tidak memiliki arti khusus.
  • Mendampingi kata lainnya.
  • Dapat membendakan kata lain.

E. KLASIFIKASI MACAM – MACAM JENIS KATA SANDANG (ARTIKULA) DAN CONTOH PENGGUNAANNYA
1. Kata Sandang Penunjuk Jumlah Tunggal
Beberapa kata sandang yang sering digunakan untuk menunjukkan jumlah tunggal antara lain adalah si, sang, sri, Yang, dll.

Contoh penggunaannya dalam kalimat :
a. Si
Si digunakan untuk mendampingi kata benda berupa makhluk hidup secara umum. Biasanya kata “Si”dan “Sang” dapat saling menggantikan satu sama lain.
Contoh penggunaannya dalam kalimat :
  • Si Kancil sedang pergi ke hutan terlarang itu.
  • Si Dani sedang tidur.
  • Sebaiknya jangan ganggu si Mulan.

b. Sang
Sang juga digunakan untuk mendampingi kata benda berupa makhluk hidup secara umum. Biasanya kata “Si”dan “Sang” dapat saling menggantikan satu sama lain.
Contoh penggunaannya dalam kalimat :  
  • Suami berkata kepada sang istri untuk segera menyiapkan makanan.
  • Sang wartawan dinyatakan tidak bersalah.
  • Sang raja memberikan tahtanya kepada ahli waris.

c. Sri
digunakan untuk mendampingi nama manusia yang kedudukannya lebih tinggi.
Contoh penggunaannya dalam kalimat :
  • Sri Sultan Mahmud sedang makan bersama adiknya.
  • Sri Baginda memerintahkan rakyatnya untuk bersiap menghadapi perang.

d. Yang
Yang biasanya digunakan sebagai pengganti nama tuhan.
Contoh penggunaannya dalam kalimat :
  • Yang Maha Pengampun, terimalah taubatku.
  • Ini sudah ditakdirkan oleh Yang Maha Kuasa.
  • Tenang saja, Yang Maha Adil pasti akan membalas semua kebaikanmu.

2. Kata Sandang Penunjuk Jumlah Jamak
Beberapa kata sandang yang sering digunakan untuk menunjukkan jumlah tunggal antara lain adalah Para, Kaum, Umat, pihak, dll.
Contoh Penggunaannya dalam kalimat :  

a. Para
Para biasanya digunakan untuk menggambarkan kelompok orang dengan kesamaan umum tertentu seperti pekerjaan, jenis kelamin, dll. Kata para dan kaum memiliki fungsi sama dan biasanya dapat saling menggantikan.
Contoh Penggunaannya dalam kalimat :
  • Para mahasiswa menuntut rektor untuk adil dalam membuat keputusan.
  • Berita ini ditulis oleh para wartawan itu.
  • Para pelajar seharusnya selalu menghormati guru mereka.

b. Kaum
Kata kaum juga digunakan untuk menggambarkan kelompok orang dengan kesamaan tertentu seperti kesamaan ideologi, jenis kelamin visi, dll. Kata para dan kaum memiliki fungsi sama dan biasanya dapat saling menggantikan.
Contoh penggunaannya dalam kalimat :
  • Kaum komunis tidak setuju dengan pendapat kaum lainnya.
  • Kaum wanita mulai protes terhadap kebijakan yang dianggap menguntungkan kaum pria.
  • Sebagai kaum intelektual, kita harus bisa menghadapi segala masalah yang ada.

c. Umat
Umat biasanya digunakan untuk menunjukkan kelompok dengan kepercayaan tertentu atau menunjukkan kelompok dalam skala yang sangat besar.
Contoh penggunaannya dalam kalimat :

  • Umat manusia harus menjaga kelestarian lingkungan.
  • Umat islam sangat patuh kepada hukum.
  • Kaum rohingya pernah dibantai oleh umat Budha di Myanmar. 
Blog, Updated at: 10.42

0 komentar:

Posting Komentar